Laman

Kamis, 26 Desember 2013

Greatest Present is His Presence (Part 1) :: Christmas Note



Your presence.
The best present.
Thank you.

Gembala.
Hamba.
Maria.
Dikandung oleh Roh Kudus.
Kehadiran Tuhan.
Hadiah.
Sumpek.
Kasih.
Percaya.
Satu jiwa.
Utk yg hina.
Kasih karunia.

Itulah poin2 yang terpikirkan akhir-akhir ini.
Puncaknya ya waktu memikirkan makna Natal ini.
Aku masih ingat apa yang kupikirkan ketika natal pertama kali di ambon setelah kelulusanku. Hm. Bagaimana belajar untuk menghadirkan Kristus. Kristus yang lahir di hati.
Seperti di ajar saat itu bagaimana melahirkan Kristus dalam suasana yang tidak enak, dalam keadaan yang tidak menyenangkan. melahirkan pengharapan, kasih, damai, sukacita, dalam keadaan yang sekalipun itu tidak menyenangkan. Bercermin dari apa yang sudah Tuhan sendiri lakukan buat umat manusia.

Tahun ini sendiri termasuk tahun yang keras buatku.
Menulis ini memang membuatku mellow. Huahuahua.
Tapi aku melihat bagaimana sempurnanya penyertaan Tuhan dalam hidupku.
Bersyukurnya bukan karena melihat masalah2 yang satu persatu selesai. Fufu. Masalah ga pernah selesai. Masih datang silih berganti. Wajarlah. Ini kan hidup. Tapi bersyukurnya adalah semakin merasa dikuatkan kala harus menghadapi semua itu, mendapatkan banyak hajaran dan semakin makin makin mengenal Tuhan, mengalami kasih karunia dan bagaimana melihat caraNya membentuk hidupku.

Kadang aku mulai membandingkan diriku dengan berkat yang orang lain dapatkan. Aku menginginkan hal yang mereka juga alami. Tapi Tuhan mempercayakan hal lain padaku. Bersyukurlah Tuhan tidak menuruti semua keinginanku. Hehe.
Tuhan datang sebagai manusia, bayi yang lemah, lahir di kandang pula, asal dari nazareth. Fufufu. Bangsa Israel mengharapkan Mesias yang membebaskan mereka dari penjajahan roma,tapi ternyata bukan itu rencana Tuhan bagi mereka. Dunia mungkin mengharapkan pribadi yang perkasa yang sanggup meloloskan diri dari tiang salib, tapi untunglah Tuhan Yesus memilih untuk taat pada kehendak Bapa dan mati di tiang itu. Jadi justru aku belajar untuk taat sama kehendak Bapa kenapa aku harus mengalami semua ini dan bukannya semua itu. menikmati setiap proses yang ada. Karena aku berbeda dgn mereka. Kita semua unik! Dan proses kita pun kudu unik! :D

Di bulan ini aku juga bersyukur untuk keluarga rohani ku yang mbelani ke Ambon. aku.. apa ya. Aku menginginkan aagar kehadiran mereka bukan saja buatku tapi juga buat orang lain. Aku berusaha sebisa mungkin mengumpulkan teman-temanku, membawa mereka utk bisa belajar dari bapak rohani ku ini.  di sela-sela kesibukanku itu. malah aku tertemplak juga ketika aku mengingat kata-katanya. Dia dtg ke sini untuk satu orang (smoga aku ga salah dengar fuahaha). Dan seingatku rencana dia datang ke Ambon juga karena akunya yang tidak bisa ke Surabaya. Huhuhu. Di saat itu aku juga merasa sinkron dengan apa yang dia sudah share tentang domba yang hilang. Satu domba aja dicari. Satu jiwa itu penting di mata Tuhan. dan apa yang dia lakukan itu dipake Tuhan untuk bilang sama aku, “kamu dikasihi”. Aku ini tipe orang cermat (cemas) yang mudah down dan mungkin karena itu Tuhan sangaaat banyak mengajariku untuk bisa melihat kebaikan Tuhan di tengah kesulitan yang ada. Aku akan sangat gampang mengucap syukur ketika semua berjalan sesuai dengan keinginanku. Tapi aku saaaangat belajar untuk mempercayai Tuhan dan hatiNya di tengah keadaan yang tidak menyenangkan. Dari apa yang aku alami, aku pun teringat akan jiwa-jiwa di luar sana. Doaku, semoga aku pun semakin hari bisa punya hati dan kapasitas sehingga Tuhan bisa memakaiku untuk mengasihi orang-orang di luar sana. (doain juga ye :p).

Ini juga membuatku mengerti bahwa Tuhan itu Allah yang memandang penting akan relasi. Hubungan.  Tuhan seakan menunjukkan padaku untuk membiarkan aku melihat bahwa Dia mengasihiku dan menganggap aku penting. Huahaha. Aku tahu aku ini kadang tipe orang yang terlalu memikirkan orang lain dan lupa pada diriku sendiri. Tapi Tuhan mau bilang kalo aku harus belajar merendahkan diri untuk menerima kasihNya, membiarkan kasihNya melingkupiku, membiarkan kasihNya memenuhiku, memuaskan aku, sehingga aku bisa maksimal melayani orang lain. Aku dulunya terjebak dalam pemikiran aku egois bila aku hanya menikmati kasih Tuhan dan tidak membagikannya sehingga yang kulakukan adalah membagikannya dan lupa menikmati kasih Tuhan padaku. Justru menurutku, orang yang benar-benar menerima kasih Tuhan, hidupnya akan otomatis berbagi kepada orang lain. kasih Tuhan akan membuatnya tidak tahan untuk berbagi.

Dari yang kualami itu..
Aku belajar semakin mengenal Tuhan.
Kenal bagaimananya?

Mengenai kehadiran-Nya.
Kehadiran-Nya adalah segalanya.

His presence is everything.

Waktu bapak rohani ku memberikan waktunya untuk datang sebentar saja. Aku belajar banyak hal dari nya. Bagaimana cara bicaranya, hidupnya, kata-katanya, kasihnya, candanya, hidupnya. semuanya. Dan itu membekas dalam hidupku.
Kupikir itulah sebabnya, kenapa Tuhan Yesus harus benar-benar datang sebagai manusia, menjalani hidup sebagai manusia. Dia sebagai Allah, benar-benar turut merasakan apa yang kita rasakan. Sebagai manusia. Allah ku, tidak mengutus malaikat untuk hidup seperti manusia. Dia datang sendiri. Hadiahnya bagi umat manusia adalah dirinya sendiri. Lalu kenapa kita begitu sulit membagi hidup kita kepada orang lain.


Dan disaat terakhir saat Tuhan Yesus kembali ke Surga, Dia memberikan janji bahwa Dia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Karena itu sekalipun sekarang Dia ada di Surga, kita bisa tetap mengalami kehadiranNya masing-masing setiap pribadi.

Hari ini aku menyadari lagi bahwa lebih masuk akal untuk mempercayai bahwa Yesus adalah Anak Allah. Tentang keilahian-Nya. Dan betapa besar kasih-Nya.


Thankyou Jesus for Your presence.


Merry Christmas! 

more to come...