Laman

Selasa, 09 Oktober 2012

when it's hard to choose

dengan terisak-isak, saya menatap ke lantai,
dia menghampiri saya dengan begitu geram,
hanya karena saya harus memilih

"kamu pilih dia atau saya?"

"saya pilih kalian berdua"
saya menjawabnya dengan terisak-isak, pandangan saya kabur,
saya mencoba mengangkat kepala saya, dan melihat wajahnya
yang memerah dan berlinang air mata, dengan nada yang lebih keras dia bertanya,

"skali lagi saya tanya, kamu pilih dia atau sayaa??"

"saya pilih kalian berdua.."

dia lalu pergi meninggalkan saya,
di tengah keramaian anak-anak SD seusia kami yang sedang bermain,
saya merasa begitu sunyi hanya karena tidak mendengar suaranya lagi,

saya kembali ke kelas dan berpikir lagi,

salah kah saya memilih demikian? salah kah saya untuk tetap berteman dengan mereka berdua?
kenapa saya harus memilih salah satu dari mereka hanya karena mereka tidak berteman lagi,

apa yang harus saya lakukan?

saya tidak bisa menyenangkan semua orang.
tapi bukankah saya masih bisa mengasihi semua orang?