Laman

Minggu, 05 Januari 2014

Greatest Present is His Presence (Part 2) :: New Year Note

HAPPY NEW YEAR 2014!

4 hari sudah berlalu. kalo mau liat-liat gimana serunya tahun kemarin, pada akhirnya cuman bisa bilang. "Thank You God" untuk semuanya. ada perasaan yang berbeda ketika memasuki tahun ini dibandingkan tahun lalu. bersyukur untuk semua yang sudah terjadi. tidak selamanya menyenangkan. tidak selalu juga menyedihkan. tapi aku melihat karya Tuhan yang melalui semua itu membentukku.

kemarin itu coba-coba liat posting2an di tahun-tahun sebelumnya. ternyata aku begitu AROGAN. aku juga ga setuju dengan reaksiku saat itu. khususnya di postingan ku ttg E(S)MOSI. fuh. cacat juga ternyata.

tahun 2014 ini aku mulai punya harapan-harapan yang hm setidaknya lebih tertulis dan terukur dibandingkan tahun lalu. bbrp hari yang lalu juga aku sempat membaca buku catatan2 mulai dari khotbah dan refleksiku yang sempat kutulis. haru juga bacanya. ternyata apa yang ku dapat saat itu sama dan juga membantuku menghadapi beberapa hal akhir-akhir ini.

====

His Presence.

Nah. About His Presence. Hal yang sangat kusyukuri dari kehadiran-Nya adalah karena pribadi-Nya. dan itu menjanjikan bahwa aku bisa memiliki hidup yang berkarakter seperti Dia. di bumi, bukan tunggu sampai di Sorga. bagiku tahun 2014 dan tahun-tahun berikutnya adalah tahun dimana aku harus mengejar karakter Kristus. dan bukan berkat-Nya, bukan pula perbuatan-Nya semata. waktu ku renung-renungkan akhir-akhir ini.. ditambah lagi karena ada banyak pesan-pesan yang menguatkan, meneguhkan, mulai dari tengah tahun 2013 sampai akhir desember bahkan sampai 4 Januari 2014 bahwa, karakter itu hanya akan dapat dicapai ketika memiliki hubungan dengan Tuhan sendiri.

Yap, karakter memang dibentuk dari kebiasaan-kebiasaan. Dari setiap pilihan-pilihan. Dan itu juga berarti berasal dari pengenalan akan Tuhan, kepercayaan kita kepada-Nya sehingga kita mau melakukan apa yang Dia inginkan. dan semuanya itu juga berasal dari hati yang mengasihi Tuhan. dari iman yang mempercayai bahwa Dia lebih dahulu mengasihi kita. saling berkaitan satu sama lain. sehingga pada akhirnya hidup kita pun membawa kemuliaan bagi-Nya.

hari ini aku bersyukur lagi.
waktu aku bilang ingin mengejar karakter-Nya, aku diingatkan Tuhan bahwa aku tidak akan bisa melakukannya tanpa kasih karunia-Nya, tanpa pertolongan-Nya. aku sampai di titik di mana aku mengaku aku capek, aku lelah. dan itu semua menunjukkan bahwa aku tidak akan mungkin mencapai itu semua dengan kekuatanku. yang harus aku lakukan adalah menerima kasih karunia-Nya. mempercayai DIa yang akan bekerja dan berkarya melalui aku. sehingga inilah yang menjadi kesimpulanku:

namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. - Galatia 2:20

Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." - Yeremia 9:23-24





Tidak ada komentar:

Posting Komentar