Your presence.
The best present.
Thank you.
Gembala.
Hamba.
Maria.
Dikandung oleh Roh Kudus.
Kehadiran Tuhan.
Hadiah.
Sumpek.
Kasih.
Percaya.
Satu jiwa.
Utk yg hina.
Kasih karunia.
Itulah poin2 yang terpikirkan akhir-akhir ini.
Puncaknya ya waktu memikirkan makna Natal ini.
Aku masih ingat apa yang kupikirkan ketika natal pertama kali di ambon
setelah kelulusanku. Hm. Bagaimana belajar untuk menghadirkan Kristus. Kristus
yang lahir di hati.
Seperti di ajar saat itu bagaimana melahirkan Kristus dalam suasana
yang tidak enak, dalam keadaan yang tidak menyenangkan. melahirkan pengharapan,
kasih, damai, sukacita, dalam keadaan yang sekalipun itu tidak menyenangkan. Bercermin
dari apa yang sudah Tuhan sendiri lakukan buat umat manusia.
Tahun ini sendiri termasuk tahun yang keras buatku.
Menulis ini memang membuatku mellow. Huahuahua.
Tapi aku melihat bagaimana sempurnanya penyertaan Tuhan dalam hidupku.
Bersyukurnya bukan karena melihat masalah2 yang satu persatu selesai. Fufu.
Masalah ga pernah selesai. Masih datang silih berganti. Wajarlah. Ini kan
hidup. Tapi bersyukurnya adalah semakin merasa dikuatkan kala harus menghadapi
semua itu, mendapatkan banyak hajaran dan semakin makin makin mengenal Tuhan,
mengalami kasih karunia dan bagaimana melihat caraNya membentuk hidupku.
Kadang aku mulai membandingkan diriku dengan berkat yang orang lain
dapatkan. Aku menginginkan hal yang mereka juga alami. Tapi Tuhan mempercayakan
hal lain padaku. Bersyukurlah Tuhan tidak menuruti semua keinginanku. Hehe.
Tuhan datang sebagai manusia, bayi yang lemah, lahir di kandang pula,
asal dari nazareth. Fufufu. Bangsa Israel mengharapkan Mesias yang membebaskan
mereka dari penjajahan roma,tapi ternyata bukan itu rencana Tuhan bagi mereka.
Dunia mungkin mengharapkan pribadi yang perkasa yang sanggup meloloskan diri
dari tiang salib, tapi untunglah Tuhan Yesus memilih untuk taat pada kehendak
Bapa dan mati di tiang itu. Jadi justru aku belajar untuk taat sama kehendak
Bapa kenapa aku harus mengalami semua ini dan bukannya semua itu. menikmati
setiap proses yang ada. Karena aku berbeda dgn mereka. Kita semua unik! Dan proses
kita pun kudu unik! :D
Di bulan ini aku juga bersyukur untuk keluarga rohani ku yang mbelani
ke Ambon. aku.. apa ya. Aku menginginkan aagar kehadiran mereka bukan saja
buatku tapi juga buat orang lain. Aku berusaha sebisa mungkin mengumpulkan
teman-temanku, membawa mereka utk bisa belajar dari bapak rohani ku ini. di sela-sela kesibukanku itu. malah aku
tertemplak juga ketika aku mengingat kata-katanya. Dia dtg ke sini untuk satu
orang (smoga aku ga salah dengar fuahaha). Dan seingatku rencana dia datang ke Ambon
juga karena akunya yang tidak bisa ke Surabaya. Huhuhu. Di saat itu aku juga
merasa sinkron dengan apa yang dia sudah share tentang domba yang hilang. Satu domba
aja dicari. Satu jiwa itu penting di mata Tuhan. dan apa yang dia lakukan itu
dipake Tuhan untuk bilang sama aku, “kamu dikasihi”. Aku ini tipe orang cermat
(cemas) yang mudah down dan mungkin karena itu Tuhan sangaaat banyak
mengajariku untuk bisa melihat kebaikan Tuhan di tengah kesulitan yang ada. Aku
akan sangat gampang mengucap syukur ketika semua berjalan sesuai dengan
keinginanku. Tapi aku saaaangat belajar untuk mempercayai Tuhan dan hatiNya di
tengah keadaan yang tidak menyenangkan. Dari apa yang aku alami, aku pun
teringat akan jiwa-jiwa di luar sana. Doaku, semoga aku pun semakin hari bisa
punya hati dan kapasitas sehingga Tuhan bisa memakaiku untuk mengasihi
orang-orang di luar sana. (doain juga ye :p).
Ini juga membuatku mengerti bahwa Tuhan itu Allah yang memandang
penting akan relasi. Hubungan. Tuhan
seakan menunjukkan padaku untuk membiarkan aku melihat bahwa Dia mengasihiku
dan menganggap aku penting. Huahaha. Aku tahu aku ini kadang tipe orang yang
terlalu memikirkan orang lain dan lupa pada diriku sendiri. Tapi Tuhan mau
bilang kalo aku harus belajar merendahkan diri untuk menerima kasihNya,
membiarkan kasihNya melingkupiku, membiarkan kasihNya memenuhiku, memuaskan
aku, sehingga aku bisa maksimal melayani orang lain. Aku dulunya terjebak dalam
pemikiran aku egois bila aku hanya menikmati kasih Tuhan dan tidak
membagikannya sehingga yang kulakukan adalah membagikannya dan lupa menikmati
kasih Tuhan padaku. Justru menurutku, orang yang benar-benar menerima kasih
Tuhan, hidupnya akan otomatis berbagi kepada orang lain. kasih Tuhan akan membuatnya tidak tahan untuk berbagi.
Dari yang kualami itu..
Aku belajar semakin mengenal Tuhan.
Kenal bagaimananya?
Mengenai kehadiran-Nya.
Kehadiran-Nya adalah segalanya.
His presence is everything.
Waktu bapak rohani ku memberikan waktunya untuk datang sebentar saja. Aku
belajar banyak hal dari nya. Bagaimana cara bicaranya, hidupnya, kata-katanya,
kasihnya, candanya, hidupnya. semuanya. Dan itu membekas dalam hidupku.
Kupikir itulah sebabnya, kenapa Tuhan Yesus harus benar-benar datang
sebagai manusia, menjalani hidup sebagai manusia. Dia sebagai Allah,
benar-benar turut merasakan apa yang kita rasakan. Sebagai manusia. Allah ku,
tidak mengutus malaikat untuk hidup seperti manusia. Dia datang sendiri. Hadiahnya
bagi umat manusia adalah dirinya sendiri. Lalu kenapa kita begitu sulit membagi
hidup kita kepada orang lain.
Dan disaat terakhir saat Tuhan Yesus kembali ke Surga, Dia memberikan
janji bahwa Dia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Karena itu sekalipun
sekarang Dia ada di Surga, kita bisa tetap mengalami kehadiranNya masing-masing
setiap pribadi.
Hari ini aku menyadari lagi bahwa lebih masuk akal untuk mempercayai
bahwa Yesus adalah Anak Allah. Tentang keilahian-Nya. Dan betapa besar
kasih-Nya.
Thankyou Jesus for Your presence.
Merry Christmas!
more to come...
more to come...