Laman

Senin, 15 November 2010

Bukan dari Kata-kata-Nya Saja

Tuhan Yesus memang tidak secara langsung dan eksplisit mengatakan bahwa "Aku adalah Allah dan sama dengan Roh Kudus" atau "sembahlah Aku, Bapa dan Roh Kudus secara bersamaan" dlsb seperti yang kita inginkan.

kita akan betul2 memahami dan mengenalNya sebagai Allah ketika kita telah bergaul denganNya, dan mengalamiNya.

Tuhan ngak mau pengenalan kita kepadaNya hanya semata, karena "kata-kataNya". Dia ngak mau, kita mengaku bahwa Dia Allah hanya semata karena Dia sendiri mengatakan bahwa Dia Allah. Tuhan Yesus ingin agar kita masuk dalam pengenalan akan Dia. Dia mengizinkan kita sendiri akhirnya mendapat pengalaman yang tidak terlupakan dan mengaku Dia adalah Allah. bukan lagi karena apa kata orang, atau "kataNya", tapi karena sebuah pengenalan yang lahir dari pengalaman yang dalam dan intim karena kerinduan akan Dia.

hiks hiks hiks aku terharu. karena Dia pernah menjadi manusia, Dia tahu apa yang tepat dan terbaik untuk manusia agar dapat mengenalNya dan mendapat ksempatan untuk menunjukkan bahwa kita mengasihi dan menginginkanNya dan terlebih bener2 niat untuk mengenalNya.

selain memang karena aku, kita ini hanyalah manusia yang tidak mungkin dapat memahami seluruh keberadaan dan pemikiran Sang Pencipta, sepertinya Tuhan juga menikmati "bersembunyi" dengan kita. yg tujuanNya supaya Dia bisa melihat kecintaan kita padaNya. dan kita bisa ada kesempatan untuk mengasihi Dia karena kita ingin mengenalNyaaa..

aku tidak tahu persis bagaimana rasanya, tapi aku tahu seseorang yang mencintai pasangannya akan berusaha mencari tahu seperti apakah pasangan dan apa yg dia senangi. mengenal dia menjadi sebuah kesenangan, begitu pula pasangan itu. Dia menikmati dan tahu bahwa dia diingini dan dicintai ketika pasangannya berusaha utk mengenal dan memahaminya.

huaaahhh.
nyatalah bahwa kebenaran pun adalah sebuah anugerah. tidak semua orang mengetahuinya. masing-masing ada prosesnya.

hello. apakah anda mengerti maksudku??
aku tiba-tiba bersyukur untuk kebenaran yang belum Tuhan singkapkan. bukan berarti bahwa Dia tidak mengasihiku, tapi akulah yang kudu berusaha menunjukkan bahwa aku menginginkan Dia dan ingin mengenalNya.. dan semuanya itu sekali lagi tidak terjadi dalam satu malam, membaca sebuah kalimat dariNya. tapi melalui pengalaman2 yang membuat kita bertumbuh dalam kedewasaan dan cinta kepadaNya. waaaaawwww

kita tidak mungkin menjadi anak-anak terus menerus kan. tidak mungkin menjadi anak-anak yang percaya mutlak. dan tanpa berpikir. Tuhan pun harus membawa kita menjadi dewasa. ciri orang yang dewasa, berpikir. Menggunakan seluruh kemampuan yg ada di dalamnya. Tuhan ingin kita mengasihi dgn cara yg dewasa. kasih yg dewasa. dengan semua yang ada di dalam kita.

waktu kita kecil kita mengenal orang tua kita karena mereka sendiri mengatakan bahwa mereka "papa" dan "mama". kita percaya tanpa kita mengenal mereka dengan baik. tapi menjelang kita dewasa, kita tidak hanya percaya bahwa mereka tetap "papa" dan "mama" walau mungkin dlm situasi tertentu kita pernah bertanya-tanya apakah benar demikian,
tapi akhirnya kita sungguh-sungguh percaya karena kita mengenalnya. dan kasih kita bertumbuh disana. kita melakukan apa yg mereka 'inginkan'.

that's why. Tuhan Yesus telah mengajarkan. kekristenan tidak dapat dlihat dari sekedar kata "aku orang kristen", "aku percaya Yesus", tapi harus dari pengalaman hidupnya. dari buahnya sebagai hasil dari pembaharuan hidup yg dikerjakan oleh Roh Kudus. :)

karena iman, tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.

teladan yg mengagumkan. Allah sendiri. Dia berfirman dan Dia bertindak. Dia membuktikan apa yang difirmankanNya.

terpujilah Allah Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus
sekarang dan selama-lamanya.
Amin


Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar